SELAMAT DATANG DI BLOG PENJELAJAH ILMU, SEMOGA MENJADI AMAL....! >>>>>>> MAAF BLOG INI MASIH DALAM PERBAIKAN.......

Rabu, 07 Agustus 2013

RAMADHAN ADALAH BULAN LATIHAN

00.39.00

Share it Please

Ketika ramadhan hendak pergi, tentu kita merasa sedih karena bulan penuh berkah dan bonus akan segera berakhir. Perasaan itu tentu ada pada diri kita, tapi tenang saja bulan ramadhan kita anggap sebagai semangat awal untuk menjemput ramadhan selanjutnya..InsyAllah kita berdo’a untuk dipertemukan kembali. Jika pada ramadhan tahun ini belum maksimal dalam beribadah mendekatkan diri kita kepada Sang Raja kita Allah SWT, maka kita akan persiapkan mulai sekarang. Kita tetapkan posisi semangat kita setidaknya sama seperti ramadhan pada bulan-bulan selanjutnya. Sehingga pada bulan ramadhan tahun depan kita siap dan lebih maksimal targetan kita.
Anggap saja bulan ramadhan adalah bulan latihan. Kenapa?
Ada yang mengatakan bahwa pada saat bulan ramadhan syaitan, iblis dan konco-konconya akan di ikat dan tidak mengganggu manusia yang sedang puasa. Terus ada yang nanya, kenapa masih ada pencuri, perampok, pembunuh, pezina dan perbuatan-perbuatan melanggar lain yang masih saja dilakukan pada saat bulan ramadhan, padahal tidak ada yang menggoda kita?
Jawabannya adalah karena latihan menjadi terlatih. Pada bulan selain ramadhan syaitan melatih kita siang dan malam untuk berbuat dan membiasakan untuk lalai dan berbuat hal-hal yang dilarang Allah. Nah kalau sudah dilatih dan menjadi terlatih lama-lama menjadi fasih deh. Kebiasaan-kebiasaan dari latihan inilah yang membuat kita terus berbuat lalai kepada Allah sedikit demi sedikit dan kecil-kecilan sampai kita tidak tersadar. Dan jika sudah terlatih syaitan tidak perlu menggoda kita lagi bahkan tidak perlu memantau lagi. Itulah kenapa pada saat bulan ramadhan masih saja ada yang melakukan perbuatan syaitan.
Latihan bola kaki bisa menjadikan kita mahir bermain bola kaki, berlatih renang akan membuat kita mahir dalam berenang, berlatih menjadi ahli ibadah akan menbuat kita menjadi abid, dan berlatih begitupun juga berlatih untuk beribadah pada bulan ramadhan, maka harapannya juga akan menjadi manusia dengan amalan ramadhan pada bulan-bulan selanjutnya.
Jadi, ketika kita menganggap ramadhan adalah bulan latihan, maka 11 bulan selanjutnya kita akan mencoba menerapkan perilaku selayaknya bulan ramadhan. Kalau semua orang menerapkan metode dan semangat ramadhan pada bulan selain ramadhan, maka syaitan-syaitan akan pada pusing tu menggoda kita. Tapi yang menjadi pertanyaanya adalah seberapa fasihkah efek dari latihan yang kita buat pada bulan ramadhan yang hanya sebulan dengan latihan yang syaitan buat selama 11 bulan? Jawabannya hanya bisa kita pikirkan dan rasakan pada diri kita masing-masing. Karena saat kita ingin menerapkan semangat ramadhan itu tentu kita bisa mengukur kekuatan kita sendiri untuk menggempur godaan syaitan setiap harinya.
Latihan yang kita lakukan pada saat bulan ramadhan jika benar-benar kita lakukan dengan sungguh-sungguh pada saat ramadhan apalagi saat 10 hari terakhir bulan ramadhan akan memberi efek positif pada kita di bulan selanjutnya. Syaratnya adalah menstandarkan diri sendiri atas kemampuan ibadah-ibadah kita sehari-hari. Jika tidak bisa meningkat dari bulan ramadhan usahakan tetap terjaga amalan-amalan ramadhan kita. Sehingga memperkecil bahkan menghilangkan ruang syaitan untuk menggoda kita dari amalan-amalan kita.
Semoga kita termasuk manusia-manusia yang terlatih dari bulan ramadhan dan menjadikan diri kita hambaNya yang taat seperti saat kita berada pada bulan ramadhan yang tingkat ketaatannya melebihi bulan lain. Semoga ibadah ramadhan kita terjaga pada bulan-bulan selanjutnya sehingga predikat menjadi seorang yang muttaqien (bertaqwa) benar-benar kita raih pada bulan ramadhan ini dan bulan selanjutnya.
Akhirnya, semoga sedikit tulisan menjelang akhir ramadhan ini bisa memberi efek bagi diri saya sendiri dan jika ada hikmah dari tulisan ini silahkan diambil dan jika ada dosa mohon maaf dan ampun pada Allah SWT atas kelalaian dalam menulis dan merangkai kata-kata. Semoga Allah meridhoi segala urusan kita untuk mencapai derajat taqwa dimataNya.
Wallahu’alam bissawab,

28 Ramadhan 1434 Hijriyah
Ali Ariswanto


0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentarnya..
Salam Beramal